Sosok wanita mistis
ini biasanya digambarkan sebagai ratu dari makhluk-makluk gaib ataupun ada juga
yang merupakan makhluk yang miliki kekuatan mistis yang besar. Kisah dari
wanita-wanita mistis ini terus dipercaya hingga saat ini, karena kultur
masyarakat kita yang memang lekat dengan hal-hal mistis.
Jadi bukan hal yang
mengejutkan jika kadang kita mendengar tentang suatu tempat yang dikeramatkan
atau larangan tertentu di suatu wilayah yang berhubungan dengan hal gaib.
Termasuk diantaranya
larangan untuk menggunakan pakaian berwarna hijau di wilayah pesisir Pantai
Selatan. Larangan ini sendiri berhubungan dengan legenda Nyi Roro
Kidul yang konon amat menyukai warna hijau, hingga apapun yang ada di
istananya termasuk para pelayan semuanya mengenakan atribut berwarna hijau.
Jadi saat ada orang
yang memakai pakaian berwarna hijau di Pantai Selatan, konon Nyi Roro Kidul
akan mengira orang itu adalah salah satu pelayannya dan akan membawa orang
tersebut kembali ke laut.
Berikut beberapa kisah
Sosok Wanita Mistis Penguasa Dunia Gaib Di Nusantara, versi anehdidunia.com
Ratu
Jujung Buih
Menurut Hikayat
Banjar, Ratu junjung Buih merupakan putri dari kerajaan Amutai (Dipa). Namun
berbeda dengan saudara-saudaranya putri Junjung Buih bukanlah anak biasa,
karena ayahnya Ngabehi Hiller, mendapatkan putri Junjung Buih lewat cara
“Balampah” yang berarti bertapa dalam bahasa Banjar.
Menurut legenda yang
ada, konon dulu Raja Ngabehi Hiller memiliki 2 orang putra yaitu Patma
Raga dan Sukma Raga. Saat merasa telah tua Raja Ngabehi Hiller
kemudian menyerahkan tahtanya pada kedua putranya tersebut dengan menunjuk
Patma Raga yang bertindak sebagai Raja Tertua, dan Sukma Raga sebagai Raja
muda.
Setelah menyerahkan
tahtanya Ngabehi kemudian merasa kesepian hingga memutuskan untuk bertapa untuk
memunta keturunan.
Sepulangnya Ngabehi
Hiller dari pertapaan, dia kemudian menemukan seorang bayi terapung di laut.
Namun anehnya bayi tersebut tak menangis dan bahkan bisa berbicara. Bayi itu
kemudian mengatakan pada Ngabehi Hiller kalau ia ingin membawanya pulang maka
ia harus membuatkan selembar kain dan selimut telun yang harus selesai dalam
setengah hari.
Selain itu bayi
tersebut juga minta untuk dijemput oleh 40 wanita cantik. Setelah memenuhi
semua semua permintaan bayi tersebut, Ngabehi Hiller kemudian membaya bayi itu
pulang dan menamainya Junjung Buih berarti Putri yang ditemukan dalam buih
raksasa. Sosok putri inilah yang konon kemudian menjadi penguasa Selat
Kalimata.
Di Selat ini pulalah
pesawat Air Asia QZ8501 diduga menghilang pada 28 Desember 2014. Karena itu
banyak orang yang mempercayai kalau Ratu Junjung Buih adalah sosok yang
menyembunyikan badan pesawat Air Asia hingga tak kunjung ditemukan.
Nyai Gadung Melati
Nama Nyai Gadung
Melati mungkin masih terdengar asing ditelinga kebanyaan orang. Namun
sosok inilah yang dipercaya sebagai Ratu dari seluruh makhluk halus yang ada di
Gunung Merapi. Sosok yang dalam sejarahnya konon dekat dengan Patih Gajah
Mada ini dipercaya sebagai penjaga keseimbangan dunia gaib di Gunung
Merapi.
Nyai Gadung Melati
dipercaya merupakan penguasa Gunung Wutoh yang menjadi gerbang ke dunia mistis
yang ada di Gunung Merapi. Dengan adanya Nyai Gadung Melati, maka makhluk halus
yang ada di sekitar gunung tak akan mengganggu manusia. Selain menjadi Ratu
dari para makhluk halus Nyai Gadung Melati juga dipercaya merupakan orang yang
bertugas menjaga kelestarian alam di sekitar Gunung Merapi.
Dalam kisah legendanya
Nyai Gadung Melati konon juga akan muncul dalam mimpi warga Merapi saat akan
terjadi bencana. Karena itu saat ada orang yang merasa ditemui oleh Nyai Gadung
Melati, dalam mimpinya maka warga akan lebih waspada karena tahu akan ada
bahaya yang datang dari Gunung Merapi.
Nyi
Rantamsari
Nyi
Rantamsari atau biasa juga disebut Dewi Ratamsari merupakan sosok wanita
mistis yang sangat disegani di wilayah pantai utara Jawa. Sosok ini dipercaya
merupakan saudara dari Nyi Roro Kidul, sekaligus Ratu dari pantai Utara Jawa.
Karena itu masyarakat di wilayah utara jawa mulai dari Cirebon hingga Tegal
biasanya mengeramatkan sosok wanita yang satu ini.
Sangking sakralnya,
pada hari-hari khusus warga disekitar pesisir pantai Utara bahkan akan
mempersiapkan sesajen dan juga menggelar kesenian Sintren untuk menghormati Nyi
Ratamsari. Saat kesenian ini dimainkan biasanya ada saja penari yang kerasukan,
hal ini menurut warga merupakan pertanda baik karena saat seorang penari
kerasukan itu tandanya sesajen mereka telah diterima oleh Nyi Ratamsari.
Mak
Lampir
Sosok mistis yang satu
ini tentu sudah sangat familiar di telinga kebanyakan orang Indonesia. Mak
Lampir atau kadang juga disebut Nenek Lampir, merupakan sosok wanita
mistis asal Sumatra Barat yang telah melegenda di seantero nusantara.
Menurut legendanya Mak
Lampir konon dulunya merupakan seorang putri cantik asal kerajaan Champa.
Putri cantik ini kemudian jatuh hati dengan seorang dengan seorang panglima
perang bernama Datuk Panglima Kumbang. Sayangnya kisah cinta ini ditentang
oleh orang tua Datuk Panglima Kumbang.
Hal ini mengakibatkan
putri tersebut sakit hati sampai akhirnya memutuskan untuk bertapa di atas
Gunung Marapi yang ada di Bukittinggi. Saat bertapa inilah ia kemudian bertemu
seorang petapa sakti yang mengajarinya berbagai ilmu hitam, sampai putri
tersebut jadi sakti mandraguna.
Setelah sakti putri
tadi kemudian bermaksud untuk menemui orang yang dia cintai, sayangnya saat itu
Datuk Panglima Kumbang, justru telah mati dalam sebuah peperangan. Mengetahui
hal ini, putri tadi merasa sangat sedih sampai akihrnya dia memutuskan untuk
menghidupkan kembali Datuk Panglima Kumbang dengan ilmu yang ia miliki.
Tapi ilmu ini bukanlah
ilmu biasa karena membuat wajah putri tadi menjadi buruk rupa sebagai tumbal
untuk menghidupkan kembali Datuk Panglima Kumbang. Sayangnya pengorbanan putri
tadi justru tak dianggap oleh Datuk Panglima Kumbang yang justru menganggap Mak
Lampir merupakan ancaman bagi manusia karena ilmu yang dia miliki.
Akibat hal ini Mak
Lampir kemudian jadi sakit hati dan menyimpan dendam pada manusia hingga ia
memutuskan untuk bersekutu dengan kalangan jin dan iblis untuk membentuk
kerajaan gaib guna memerangi manusia. Mak Lampir pun kemudian pindah ke tanah
Jawa dan membangun kerajan Iblisnya di Gunung Merapi.
Nyi
Blorong
Nyi Blorong merupakan
sosok wanita mistis yang separuh tubuhnya konon menyerupai ular. Menurut
legendanya Nyi Blorong konon merupakan pemimpin dari pasukan gaib dari Nyi Roro
Kidul yang bertugas menjaga Istana pantai Selatan.
Nyi Blorong sendiri
konon dulunya merupakan seorang putri cantik bernama Nyimas Dewi
Anggatasarim, cucu dari Raja Caringin XI. Sayangnya ia diusir dari
kerajaan karena telah berbuat kesalahan. Setelah diusir dan keluar dari isatana
Nyimas Dewi Anggatasari inilah ia tanpa sengaja memasuki gerbang Istana Laut
Selatan karena tersesat.
Saat itulah ia
kemudian bertemu dengan Nyi Roro Kidul yang kemudian memberikanya kesaktian dan
menugaskanya sebagai penjaga gerbang Istana Laut Selatan. Sejak saat itulah
Nyimas Dewi Anggatasari kemudian dikenal sebagai Nyi Blorong. Karena
kesaktiannya inilah banyak orang hingga saat ini banyak yang meminta pesugihan
kepada Nyi Blorong.
Namun untuk
mendapatkan pesugihan ini bukan cara yang mudah, karena seseorang harus siap
memberikan tumbal nyawa manusia sebagai ganti kekayaan yang ia dapat dari Nyi
Blorong.
Nyi
Roro Kidul
Kebanyakan orang pada
umumnya mengira kalau Nyi Roro Kidul dan Kanjeng Ratu Kidul merupakan sosok
yang sama. Padahal anggapan ini sebenarnya salah besar karena Kanjeng Ratu
Kidul dan Nyi Roro Kidul sebenarnya adalah 2 sosok wanita mistis yang berbeda.
Dalam Mitologi Jawa,
Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu, yang bertugas di
dunia sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) yang memiliki sifat welas asih. Sedangkan
Nyi Roro Kidul merupakan seorang putri dari Kerajaan Sunda Pajajaran yang di
usir oleh Ayahnya karena fitnah dari sang Ibu tiri. Menurut cerita legenda yang
ada, konon dulu di Kerajaan Pajajran, terdapat seorang putri bernama Dewi
Kandita yang berparas sangat cantik.
Namun karena mendapat
guna-guna dari Ibu tirinya, Dewi Kandita kemudian menderita penyakit aneh yang
membuat kulitnya membusuk. Karena penyakit ini Dewi Kandita kemudian merasa
putus asa sampai akhirnya memutuskan untuk melarikan diri ke laut Selatan
(dalam versi lain di usir raja) untuk bunuh diri dengan terjun ke laut.
Tapi bukannya mati
setelah terjun ke laut, penyakit kulit yang diderita Dewi Kandita malah sembuh.
Hal ini konon terjadi karena bantuan Kanjeng Ratu Kidul yang merasa kasihan
pada Dewi Kandita. Sayangnya kesembuhan ini tidaklah gratis karena sebagai
gantinya, Dewi Kandita harus menjadi abdi setia Kanjeng Ratu Kidul dan
dijadikan pemimpim dari para lelembut yang ada di laut Selatan. Sejak itulah
penampilan Dewi Kandita mulai berubah dan identik dengan segala sesuatu yang
berwarnya hijau dan mulai dikenal dengan nama Nyi Roro Kidul.
https://djengasih.com/blog/memaksimalkan-dayamagnet-dalam-diri-anda
Jeng Asih, Ratu Pembuka Aura dari Gunung Muria
Info & pemesanan:
Padepokan Metafisika
Jeng Asih
Jl. Diponegoro 72, Pati – Jawa Tengah
Jl. Melawai Raya 17, Blok M – Jakarta Selatan
08129358989 -
08122908585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar